Seekor Banteng Hampir Seruduk Wanita Mandi

Warga Desa Karangdoro dan Desa Tegalrejo Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, dibikin heboh oleh seekor Banteng. Pasalnya, satwa liar tersebut nyasar ke pemukiman warga. Setelah seharian penuh dirundung cemas akhirnya si Banteng berhasil ditangkap juga, Senin (5/9/2011) petang.
 Warga mengisahkan, Banteng berwarna hitam itu mulanya berada di pinggiran hutan di Desa Karangdoro, sekitar pukul 10.00 WIB. Kehadiran Banteng itu diketahui setelah nyaris mencelakai seorang perempuan yang mandi di sungai setempat.

"Kebetulan si perempuan itu mandi pakai handuk merah. Mungkin handuk itulah yang membuat Banteng mendatanginya," jelas Gito, sembari terkekeh pada detiksurabaya.com di lokasi.

Gito menjelaskan, saat itu perempuan yang namanya keberatan dipublikasikan tersebut menjerit-jerit. Jeritannya akhirnya mengundang kehadiran warga. Saat warga datang, si perempuan terlihat berlari menyelamatkan diri sambil memegangi handuk yang dililitkan ditubuhnya.

Tak pelak akhirnya si Banteng menjadi sasaran buruan warga. Warga yang bermaksud mengusir Banteng agar kembali ke hutan justru berbuntut panjang. Si banteng justru lari kencang menuju ke pemukiman. Hingga akhirnya terjebak disebuah ladang jagung milik warga di Desa Tegalrejo.

Disana, lagi-lagi warga berupaya untuk mengusir si Banteng sekitar enam jam lamanya. Akibatnya ladang jagung seperempat hektar tersebut rusak. Setelah sempat lolos dan kembali ke Desa Karangdoro, akhirnya Banteng dapat ditangkap.

"Bantengnya ngak kuat lagi berlari, akhirnya berhasil kita tangkap," jelas Kanitreskrim Polsek Tegalsari Aiptu Agus, yang ikut dalam proses penangkapan.

Kepala Desa Tegalrejo, Wagiman, menyesalkan lambannya petugas BKSDA yang datang ke lokasi. Padahal, kejadian itu sudah dilaporkan sejak awal. Wagiman khawatir Banteng akan beringas dan dapat melukai warganya.

"Saya kecewa dengan petugas BKSDA yang kurang tanggap," sesal Wagiman, di lokasi.

Di kawasan Banyuwangi Selatan, terutama di pinggiran hutan dan pegunungan kerap terjadi kejadian serupa. Terutama bila musim panas tiba. Diduga penyebabnya karena banyaknya hutan setempat yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian.

No comments :

Post a Comment


Bersama kita berbagi
untuk comment silahkan klik add your comment
---------------------------------