Lapangan hijau dan layar lebar tampaknya kian dekat saja. Sekarang ini, banyak bintang-bintang sepakbola diundang untuk main sinetron maupun layar lebar. Usai Gonzales turut main sinteron, bintang Timnas asal Persema Irfan Bachdim digandeng untuk main film berjudul “Tendangan dari Langit.” Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Score di Score Kafe, Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin siang (18/04).
Selain Irfan Bachdim, beberapa pemain Persema lainnya juga tampil adalah Kim Kurniawan, Bima Sakti, dan sebagainya. Ide cerita film ini berasal dari pelatih Persema SchuenemannTimo. “Ide cerita pertama kali muncul karena Persema ingin cari sponsor. Lalu ada koneksi dengan SinemaArt Pictures. Muncullah konsep film ini di mana saya yang bikin scene, dari 1-32 scene dan sekarang sudah ada 200 scene,” kata Schuenemann Timo, pelatih asal Jerman yang fasih berbahasa Indonesia itu.
Skrip film ini ditulis oleh Fajar Nugros. “Berdasarkan ide dari coach Timo dan riset di tim Persema, akhirnya saya memilih judul Tendangan dari Langit,” cetus Fajar Nugros.
Mungkin banyak orang akan bertanya seputar bagaimana para pemain Persema itu membagi waktu antara sepakbola dan syuting film. “Saya merasa tidak kesulitan membagi waktu. Fokus saya tetaplah bermain bola untuk Persema,” kata Kim. Sementara itu, Irfan Bachdim mengatakan dirinya dan tim Persema sudah mempunyai jadwal antara latihan, tanding, sekaligus casting. “Ini pengalaman belasan tahun dari saya sebagai pemain sepakbola di mana saat ini bisa juga terlibat dalam film. Lebih dari itu, film ini sebagai bentuk penghargaan pada para pemain bola,” kata kapten Persema Bima Sakti.
Menurut Fajar, film ini mengisahkan hidup sang tokoh utama Wahyu—seorang pemuda yang. bakat main bola di sebuah desa di lerang Gunung Bromo. Film ini mau mengangkat bakat terpendam sepak bola yang tidak tertangkap oleh para pengurus sepak bola nasional. Film ini juga mau menampilkan pesan adanya banyak bakat dari anak muda tapi tak ada tempat untuk menyalurkannya. “Film ini ingin menumbuhkan rasa percaya diri di kalangan anak muda persepakbolaan Indonesia. Dulu, Indonesia dikenal sebagai Macan Asia. Secara umum, film ini sebenarnya tentang membangun kepercayaan diri,” kata Fajar.
Sementara, Dani Sapawie dari SinemaArt Pictures, mengatakan film ini diharapkan mampu membangun sekaligus mempertahankan semangat persepakbolaan yang tampil bergairah sejak kemenangan gemilang di Piala AFF lalu.
Pihak SinemaArt juga mengumumkan audisi untuk mencari sosok yang mampu merepresentasikan karakter Wahyu dalam film tersebut. Audisi ini akan berlangsung dalam tiga tahap dan berlangsung di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, dan Malang. Sementara, tahapnya terdiri tahap seleksi perdana, lalu masuk tahap karantina, dan terakhir tahap grand final yang rencananya akan disiarkan langsung di stasiun televisi RCTI. Syutingnya sendiri dimulai pada 25 Mei mendatang. Sebanyak 40 persen pemain film ini dari klub Persema dan sisanya akan diisi oleh artis-artis nasional.
“Kami pilih tanggal audisi maupun syuting menyesuaikan jadwal dari Persema agar kami tidak menganggu agenda mereka,” kata Dani.
Pelatih Schuenemann Timo optimistis dengan adanya film ini akan mendongkrak citra Persema sebagai merek klub sepakbola di masyarakat Indonesia.
No comments :
Post a Comment