Otak Manusia Tropis Lebih Kecil dari Manusia Kutub

Oxford, Lokasi tempat tinggal manusia di muka bumi ini bisa mempengaruhi ukuran otak rata-rata. Jika tinggal semakin jauh dari garis kathulistiwa, ukuran otaknya akan semakin besar karena harus beradaptasi dengan kondisi yang kurang cahaya.

Demikian juga dengan manusia yang tinggal dekat dengan khatulistiwa, matahari yang bersinar sepanjang tahun memberikan pencahayaan yang cukup sehingga ukuran otaknya cenderung tidak membesar. Rata-rata ukuran tengkorak manusia tropis lebih kecil dibandingkan manusia kutub.


Meski demikian, berbagai penelitian menunjukkan bahwa ukuran otak tidak selalu berhubungan dengan tingkat kecerdasan. Kadang-kadang otak yang ukurannya lebih kecil bisa bekerja dengan lebih efisien sehingga kecerdasannya justru lebih tinggi.

Menurut penelitian terbaru yang dilakukan Eiluned Pearce dari Oxford University, perbedaan ukuran otak dan tulang tekngkorak paling menonjol pada bagian lubang mata (eye socket). Hal ini menguatkan dugaan bahwa faktor pencahayaan paling mempengaruhi perbedaan ukuran otak.

"Makin jauh dari khatulistiwa, cahaya semakin sedikit sehingga manusia berevolusi dengan membentuk mata yang lebih besar. Karena mata berkerja lebih berat, otak juga ikut membesar," ungkap Pearce seperti dikutip dari The Sun, Rabu (27/7/2011).

Pearce menyimpulkan hal itu setelah mengamati 55 tengkorak kuno dari berbagai periode dan lokasi pemakaman di seluruh dunia. Dari hasil pengukuran tulang tengkorak dan lubang mata, ia mendapati bahwa orang-orang Skandinavia memiliki ukuran otak paling besar.

Orang-orang yang hidup di daerah tropis rata-rata memiliki ukuran otak yang kecil, yakni sekitar 22 mililiter. Ukuran ini sedikit lebih kecil dibandingkan dengan ukuran otak rata-rata orang Inggris yang hidup di iklim dingin, yakni 26 mililiter.

No comments :

Post a Comment


Bersama kita berbagi
untuk comment silahkan klik add your comment
---------------------------------